Kamis, 10 Juni 2010

AWAL PERTEMPURAN DI GAZA

Pertempuran Mafraq Asy-Syuhada adalah peperangan pertama yang terjadi di Gaza setelah genca-gencarnya berita perlawanan di Majidil Aqsho Syarif pada tanggal 9September 2000.Para pemuda berkumpul di pagi hari,mereka berangkat naik sepeda atau berjalan kaki atau manggunakan kendaraan lainnya ke suatu tempat pemukiman yahudi la’natullah di sebelah barat bernama Tarim yang ditinggali sejumlah kera-kera yahudi.

Anak-anak itu merancang strategi peperangan sendiri,sedangkan pos-pos pertahanan yahudi mengincar mereka untuk menghentikan denyut jantung pemuda-pemuda itu agar jasad-jasad mereka tidak bergerak lagi.Mereka menggunakan peluru beracun kematian bersama perasaan benci dan dengki atas setiap muslim dan peredam suara mereka berusaha untuk meredam suara berita kejahatan mereka dengan tenang.Sangat sulit berbicara tentang keadaan ini.

Sungguh sebuah situasi yang langka yaitu ketika kamu berbicara dengan salah seorang dari mereka,tiba-tiba dia berlari meninggalkanmu untuk menyelamatkan seorang temannya yang terkena peluru.

Meskipun mereka sangat muda,mereka paham bahwa mengibarkan bendera di medan perang adalah tanda kemenangan.Impian mereka adalah kelak akan mengibarkan bendera jihad di sekitar Al-Quds dan dilapangan Yafa dan di seluruh penjuru jalan ‘Akka’.Didalam perang nampak keberanian mereka,mereka seolah-olah berubah menjadi sosok Umar bin Khatab atau Khalid bin Walid.gaza
Mafroqul Minthaan
Lubuk hati yang tak pernah dingain,dari sinilah pahlawan muda itu mulai melayani tentara yahudi di medan peperangan yang sengit,yang pasti tertulis dalam sejarah intifadhoh.Mereka sendiri yang mengatur peperaangan itu dari awal hingga akhir.Mereka ukirkan makna kebaranian dan ketegaran.Peperangan memang tidak seimbang,puluhan tank ditambah ratusan tentara.Tapi semua itu tak membuat mereka gentar.

Pada tanggal 29 OKtober 2000 anak-anak memotong jalan utama yang menghubungkan antara pemukiman yahud Natsarim ke garis hijau tempat Masjidil Aqsho tercinta.Anak-anak itu menguasai jalan.tentara yahudi berusaha memecahkan kepungan ini dengan tank-tank mereka tetapi semua itu tidak berhasil,anak-anak itu masih bercokol dijalan tersebut.

Salman Al-Farisi : Beribath sehari lebih baik dari puasa dan qiyamullail sebulan dan seorang yang mati dalam ribath pahala dan rezekinya akan terus mengalir ,dan ia akan selamat dari ketakutan di hari Mahsyar (HR.Muslim)

Anak-anak itu membagi font pertempuran jadi 3.
# Pos pertama,berada tepat didepan garis pertahanan musuh yang hanya berjarak sekitar 20 meter saja,.Pos ini digunakan untuk melancarkan serangan.
# Pos kedua,adalah pos suplai logistik.Dari tempat ini mereka mensuplai berbagai keperluan peperangan.
# Pos ketiga,adalah pos pertahanan yang selalu siap membantu anak-anak yang berada di pos pertama jika diperlukan.Dan di pos inilah mereka menyimpan berbagai jenis batu dan bo molotov sebagai amunisi.Dari pos ini anggota yang terluka dipindahkan ke ambulan.